Welcom Guest

Senin, 04 April 2011

TipS cara menjawab UJian '


       Banyak orang yang gagal menjawab ujian yang sulit. Nah saya ada sedikit tips yang dapat kamu pakai untuk menjawab ujian yang sulit itu.
       Prinsip nomor satu yang saya pegang adalah jangan membuat pemeriksa dapat mencoret jawabanmu dengan mudah. Tentunya kamu tahu jawaban apa yang paling memudahkan pemeriksa dalam memeriksa, yang membuatnya mencoret jawabanmu tanpa ragu dan memberikan nilai nol. Ya, jika kamu mengosongkan atau tidak memberikan jawaban sama sekali!
       Maka, tips pertama saya adalah jangan pernah mengosongkan jawaban, jawablah setiap pertanyaan se-“blank” apa pun kamu dengan pertanyaan itu. Kamu memang tidak akan selalu mendapatkan nilai dengan menuliskan jawaban, apalagi jika jawabanmu salah… Tetapi kalau kamu mengosongkan jawaban, kamu pasti mendapatkan nilai nol. Sebaliknya, kalau kamu menuliskan jawaban, setidak-tidaknya ada kemungkinan kamu akan mendapatkan nilai atas usahamu itu (a.k.a. ongkos tulis).
       Kalau pun kamu benar-benar blank tentang jawaban soal itu, saya menyarankan kamu menuliskan fakta-fakta yang benar (yang mungkin tidak berhubungan dengan soal tapi kamu ketahui bahwa itu benar, tapi usahakan sebisa mungkin ada kaitannya dengan soal). Jawaban ini membuat pemeriksa merasa kamu sebenarnya sudah mempelajari sesuatu, tetapi mungkin hanya tidak diujikan di soal itu. Selain itu, tuliskan jawaban yang semasuk akal mungkin. Mungkin kamu tidak tahu bagaimana cara menjawabnya secara benar atau formal. Tidak masalah, jelaskanlah dengan bahasamu sendiri sejelas-jelasnya. Beberapa kali saya lakukan hal ini dalam ujian saya, saya hanya menjelaskan sesuatu yang masuk akal dengan bahasa saya sendiri tanpa menggunakan langkah-langkah yang seharusnya, tetapi saya bisa mendapatkan nilai sempurna dari jawaban itu.
       Untuk soal pembuktian matematika, kamu dapat mencoba untuk menurunkan kedua belah ruas (mulai dari sisi kiri dan sisi kanan secara bersamaan), dan cari keterhubungannya di tengah-tengah.
       Kadang saya menemukan satu soal yang saya tidak tahu cara menjawabnya, tetapi jika saya tambahkan satu buah asumsi (yang tidak bertentangan dengan soal itu), soal itu akan menjadi sangat mudah. Dalam keadaan terdesak, cara ini bisa digunakan, yaitu buatlah asumsi yang tidak bertentangan dengan soal yang bisa mempermudah kamu dalam mencari jawaban.
Contoh soal: “Tuliskanlah sepuluh bilangan prima yang kamu ketahui!”
Contoh asumsi yang dapat ditambahkan: “Bilangan prima tersebut bisa saja sama, karena tidak diharuskan menulis sepuluh bilangan prima yang berbeda.”
Contoh jawaban berdasarkan asumsi: “3,3,3,3,3,3,3,3,”
       Mungkin pemeriksa menyalahkan jawaban di atas, tapi kamu dapat memberikan sanggahan bahwa soal yang diberikan ambigu dan kurang jelas. Mungkin saja kamu memenangkan bandingmu itu.
       Tips berikutnya adalah fokuskan pada mencari jawaban, bukan menjawab dengan cara yang elegan seperti yang diajarkan. Ingat, yang terpenting adalah jawabanmu benar, cara yang digunakan tidak terlalu penting (kecuali kamu diharuskan menjawab dengan cara tertentu). Kalau kamu mentok dengan satu cara, cari cara lain! Kalau kamu lupa satu rumus, coba turunkan rumus itu dari rumus lain! Satu hal yang saya senangi dari matematika adalah banyaknya jalan yang bisa digunakan yang bisa membawa kita kepada jawaban yang sama.
       Lalu, jangan pernah membuat kontradiksi pada jawaban, karena ini akan memudahkan pemeriksa untuk mengetahui kalau jawabanmu pasti salah. Buatlah pemeriksa jadi sebingung mungkin sebelum akhirnya memutuskan jawabanmu benar atau salah.
       Tips lainnya adalah tuliskan cara-cara yang kamu gunakan sejelas, sedetail, dan selengkap mungkin. Jika perlu, gunakanlah gambar, grafik/tabel untuk memperjelas jawabanmu. Dan ingat, jawablah serapih mungkin. Kesan pertama sedikit banyak akan berpengaruh pada pemeriksa. Melihat jawaban yang rapih, panjang, dan penuh dengan grafik/gambar akan mengesankan sebuah jawaban yang berkualitas. Ini akan sangat membantu jika pemeriksa sudah terlalu lelah memeriksa dan emosinya yang lebih berperan. Dengan menuliskan cara yang jelas, kamu juga menghindari banyak nilai yang dipotong karena jawaban akhirmu salah.
Ya, itulah sebagian tips-tips yang saya lakukan, yang cukup sukses “meng-katrol” nilai ujian saya. Selain itu, jangan lupa untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin sebelum ujian. Dua tips yang cukup ampuh buat saya adalah berlatih soal-soal (terutama soal ujian tahun sebelumnya) yang membuat saya percaya diri, mengajarkan apa yang telah saya pelajari pada teman yang lain, dan berdoa serta mengandalkan Tuhan.

1 komentar: