Welcom Guest

Minggu, 05 Juni 2011

hati yang di butakan Oleh cinta

/link>
cinta memang anugarah dari tuhan, Yang di takdirkan buat hamba yang ada di Dunia ini. Cuma kita saja yang akan di memperlakukannya terhadap cinta itu sendiri.
Cinta itu sangat sejalan dengan nafsu. Pabila cinta sudah di rajai oleh nafsu maka kita sudah di butakan oleh nafsu. ITULAH YANG DI NAMAKAN CINTA BUTA


AGAR TAK DIBUTAKAN CINTA "


Cinta adalah hak segala bangsa karena secara naluriah tiap-tiap
manusia memiliki rasa cinta, firman ALLAH SWT. dalam Qs. Ali Imran :
14 .. " Dijadikan indah dalam pandangan manusia kecintaan kepada apa-
apa yang diingini yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak
dari jenis emas, perak, kuda pilihan, hewan-hewan ternak, dan sawah
ladang ".

Cinta memang sesuatu yang dipuja. Banyak kisah yang menyadarkan kita
betapa banyak manusia yang terpedaya oleh cinta. Karena apa ? Karena
cinta yang mereka miliki itu bukan cinta yang benar-benar berdasarkan
bashiroh (pandangan mata hati) tetapi dikarenakan cinta buta.

Nach..., agar tidak buta cinta dan terjebak oleh cinta buta, kita musti
kenal dengan MARATIBUL MAHABBAH (Peringkat-peringkat cinta Insya
Allah dengan memahaminya kita tidak akan terjerat dengan tipu daya
syaiton, serta menjadikan cinta kita hanya pada cinta Rabbani .
Ibnu Qayyim Al Jauziyah menyebutkan MARATIBUL MAHABBAH ada 6 :
1. Peringkat pertama (tertinggi), adalah tatayyum, cinta adalah
hak ALLAH, dan cinta ini menghasilkan motivasi yang kuat serta
keikhlasan untuk mengabdi hanya kepadaNya. Untuk itu ALLAH SWT.
menegaskan : " Dan orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada
ALLAH ".
(Qs. Al Baqarah : 165)
2. Peringkat kedua, adalah : `isyq, cinta yang merupakan hak
Rasulullah. Kecintaan inilah yang mendorong kita untuk bercontoh,
ittiba' atas sunnah- sunnahnya. Bedanya dengan cinta tatayyum adalah
cinta `isyq ini tidak mendorong seseorang untuk menghamba kepada
Rasulullah SAW.
3. Peringkat ketiga, adalah : syauq, Inilah cinta mukmin dengan
mukmin yang lainnya. Antara suami-istri, anak dengan orang tuanya.
Cinta ini membuahkan mawaddah wa rahmah (kasih sayang) dan menjadi
perekat dalam membangun ummat.
4. Peringkat keempat, adalah : shahabah, cinta yang ditujukan
kepada sesama muslim sehingga melahirkan ukhuwah Islamiyah.
5. Peringkat kelima, adalah : `ithf (simpati) yang ditujukan
kepada sesama muslim. Cinta ini akan mendorong seseorang untuk
berda'wah, menyeru manusia ke jalan ALLAH.
6. Dan peringkat yang keenam (terendah), adalah : cinta kepada
selain manusia ; harta benda (Islam membenarkan cinta ini dalam
bentuk `intifa - mendayagunakan/memanfaatkan) , dunia (tentang
sejauhmana seharusnya cinta seorang muslim terhadap dunia, Salamah
bin Dinar berkata, " Jadikan dunia dalam genggaman tangan dan jangan
jadikan ia dalam lubuk hati ini ".


Apa yang dikemukakan oleh Ibnu Qayyim Al Jauziyyah dalam
bukunya " Taman orang-orang jatuh cinta dan memendam rindu ", secara
explisit memang tidak disebutkan dalam nash-nash Al Qur'an maupun
sunnah. Tapi dengan mengenal `teori' ini, Insya Allah mata kita tak
lagi buta akan cinta. Cukuplah kita mencontoh kisah cinta yang
terukir dalam setiap lembaran kehidupan para sahabat.

Realita di lapangan memang menunjukkan betapa banyak manusia yang
salah dalam memanajemen cintanya. Cinta Syahwati, cinta yang tidak
termasuk dalam peringkat cinta terendahpun malah dijadikan prioritas
utama. Atau ada pula yang salah dalam menempatkan peringkat cintanya.

Cinta kepada ALLAH yang seharusnya merupakan cinta tertinggi menjadi
cinta yang di nomor sekiankan. Begitulah adanya orang yang cinta
buta. Semoga kita bisa menjaga cinta kita serta kekuatan cinta
kita...Allahu A'lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar